Phone Number

0321-867830

Sejarah Madrasah

Madrasah jarak berdiri sejak tahun 1940 yang dipimpin oleh: Bapak M.Sanusidan di dukung oleh antara lain: 

  1. Ketua 1         : KH Ahmad
  2. Ketua 2         : H Ilyas
  3. Sekretaris     : Matlab
  4. Bendara        : KH Hasyim

Pengasuh Antara lain :

  1. M.Samusi
  2. Imam Sibaweh
  3. Danuri
  4. Ishak

Pada asal mulanya madrasah ini berada di serambi Masjid  Al Hudaa Jarakkulon  sampai pada tahun 1950. Madrasah tersebut berjalan dengan baik namun karena situasi kondisi masyarakat yang kurang mengerti apa arti dan fungsi madrasah tersebut.maka jalannya sedikit tersendat-sendat sehingga terjadi kemacetan.

Kurang lebih tahun 1956 maka terbentuklah organisasi pengurus yang terdiri dari :

  1. ketua         1          : H.Abdul Hamid
  2. ketua         2          : H.Rifa’i
  3. Sekretaris              : Abdul Amin
  4. Bendahara             : H.Abdul Hamid

Kepala Sekolah   :        

1.Abdul Amin             :  Dari Desa Jarak

2.Umar Latif               : Jogoroto

3.H.Sirat                      : Jarak

4.Mansur                     : Tambar

Madrasah berjalan hingga tahun 1958 dan karena kurang adanya kekompakan antara kepala sekolah dengan masyarakat maka terjadilah kemacetan lagi

Pada tahun 1960 bangkit lagi yang di pimpin oleh  “ Ahmadun” dari desa tambar.

Ketua               1          : H.Abdul Hamid dari desa jarak

Ketua               2          : H.Sirat dari desa jarak

Sekretaris                    : Umar Latif dari desa jarak

Bendahara                   : H.Sirat dari desa jarak

 

Madrasah berjalan sampai 1962 karena ada perselisihan masalah arah yaitu antara kepala sekolah dengan pengurus maka terjadilah perpecahan bahkan sekolah tersebut:di tutup oleh pengurus tersebut:

Setelah terjadinya penutupan madrasah masyarakat merasa susah dan gelisah ingin membuka kembali.Akhirnya di adakan musyawarah yang di prakasai oleh :

  1. Bpk H. NAWAWI
  2. Bpk. H. RIFA’I

Sehingga terbentuklah pengurus baru dengan :

  1. ketua               1 : Bapak H.Sirat
  2. ketua               2:  Bapak H.Rifa’i
  3. sekretaris            : Bapak Marzuki
  4. bendahara           : Bapak Matlab

Madrasah dibuka kembali di lokasi yang lama yaitu di tengah desa jarak yang di pimpin oleh :

  1. Kepala sekolah   : Bapak H.Nawawi
  2. Wakilnya            : Bapak  Mohamad Muna’im
  3. Di Bantu oleh     : Bapak Abdul Kholik,Bapak As’sd dan Bapak Mu’ad

Madrasah berjalan dengan baik sehingga yang semula anak didiknya Cuma 75 anak yaitu kelas 1 2 3 4 5 6.kini pada tahun 1964 anak didiknya menjadi 250 anak. Setelah melihat perkembangan tersebut maka tergugalah hati pengurus ingin membangun gedung madrasah yang berlokasi di sebelah selatan masjid jami’ jarak kulon.

Pada tahun 1965 Bapak H.Nawawi mengundurkan diri dan yang maju kepemimpinan adalah: Bapak Mohamad Muna’im dan di Bantu oleh:

1. Bapak Abdul Manan

2. Bapak Nur Hamid

3. Bapak Mohamad Dawam

4. Bapak Mustaji

5. Bapak Kusnan

6. Bapak Sabit

7. Bapak Mashudan.

Madrasah berjalan dengan baik dan lancer sampai bias mengikutkan ujian ma’arif (ujian persamaan)

Pada tahun 1969 tergugahlah hati para dewan guru untuk menambah jenjang pendidikan di madrasah jarak pada rapat pengurus ahkir tahun di ajuakan pada siding pengurus di mohon restunya dan dukungannya untuk mendirikan tsanawiyah tetapi karma dalam situasi siding yang kurang meyakinkan akhirnya gagal.dengan adanya pertimbangan dan penganalisaan pada dewan guru yang sangat kuat tersebut maka:

Pada tahun 1970 pada siding akhir antara dewan guru dengan pengurus terjadi kekompakan dan persetujuan maka berdirilah madrasah tsanawiyah pada tanggal 11-11-1970.

Yang di kepalai           oleh : Bapak Agus Makinun

Wakilnya Kepala         Bapak Mohamad Muna’im

Dibantu oleh:

Bapak Muhamad Dawam

Bapak H.Nawawi

Bapak Muhamad Noer

Bapak Muhamad Sa’i

Kini berjalan hingga pada tahun 1974.

Pada tahun 1975 bapak Agus Makinun di angkat dan di pindahkan oleh pemerinah ke Sumber Penganten.Bapak Muhamad Muna’im selaku petugas guru agama di Mqadrasah Ibtidaiyah di angkat oleh pengurus untuk di jadikan sebagai:kepala Madrasah Tsanawiyah,sebagaimana oleh Departemen Agama yang telah ditetapkan sebagai guru agama yang bertugas di tsanawiyah sejak tanggal 1-2-1975.

Dengan adanya hal tersebut maka ia memperhatikan atas kurang adanya perhatian dari masyarakat dan siswa maka ia membentuk Eksperimen/Sekolah Percobaan  Tsanawiyah bersama dengan: Bapak Darul Ulum,sejak tahun 1975.

Dengan adanya ketampakan Madrasah Tsanawiyah setahap demi setahap kelihatan ada kemajuan sehingga Bapak Muhamad Muna’im dan Bapak Darul Ulum kurang begitu bias menangani kegiatan di eksperimen/Sekolah Percobaan Tsanawiyah maka pada tahun1978 pertangguan jawab di Eksperimen/Sekolah Percobaan  di serahkan kepada:  

  1. Bapak M. Muhaimin
  2. Bapak M Sulthon
  3. Bapak Abdul Mu’id
  4. Bapak Asy’ari
  5. Bapak Hayim Asyari
  6. Bapak Imam Munawar

Eskperimen/Sekolah Percobaan terus berjalan dengan baik dan setabil dan lebih di kenal oleh masyarakat hingga tahun 1993.mulai tahun 1978 Madrasah Tsanawiyah berjalan dengan setabil beriringan dengan Eksperimen/Sekoah Percobaan sampai pada tahun 1993.

Maka mulailah Madrasah Tsanawiyah mulai membengkak dan menjadi pararel hingga tahun 1993 Hingga sekarang Menjadi Madrasah Tsanawiyah miftahul Ulum.

Pada tahun 1993 Pendidikan Formal SP / Eksperimen digabungkan jadi satu dengan MTs. Cuma Anak yang dari SDN di sendirikan Jadi Satu kelas  Kalau memang anak dari SDN Cukup dua kelas Juga di jadikan dua kelas dengan  ditambah siswa dari MI yang dites masuk mapel Agama kurang memenuhi syarat ketentuan oleh panitia  PSB